Pertemuan 4 Praktikum Jaringan Komputer
SUBNETTING
Pengertian
Subnet
Subnet
mask adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu
kepada angka biner 32 Bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan
host ID,
menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau
jaringan luar. RFC 950 mendefinisikan penggunaan sebuah subnet mask yang
disebut juga sebagai sebuah address mask sebagai sebuah nilai 32-bit yang
digunakan untuk membedakan network identifier dari host identifier di dalam
sebuah alamat IP. Bit-bit subnet mask yang didefinisikan, adalah sebagai
berikut:
·
Semua
bit yang ditujukan agar digunakan oleh network identifier diset ke nilai 1.
·
Semua
bit yang ditujukan agar digunakan oleh host identifier diset ke nilai 0.
Setiap
host di dalam sebuah jaringan yang menggunakan TCP/IP membutuhkan sebuah subnet
mask meskipun berada di dalam sebuah jaringan dengan satu segmen saja. Entah
itu subnet mask default (yang digunakan ketika memakai network identifier
berbasis kelas) ataupun subnet mask yang dikustomisasi (yang digunakan ketika
membuat sebuah subnet atau supernet) harus dikonfigurasikan di dalam setiap
node TCP/IP.
Untuk
mengkonversi angka biner subnet mask menjadi bentuk dotted decimal, lakukan
langkah-langkah
berikut :
1. Pecah-pecahlah bit-bit subnet mask
menjadi bentuk 4 buat octet (8-bit): 11111111.11111111.11110000.00000000
2. Tuliskan desimal 255 untuk setiap octet
yang semua bit-nya bernilai 1, tuliskan angka 0 untuk setiap octet yang semua
bit-nya bernilai 0.
3. Konversikan octet yang bit-bitnya
campuran 0 dan 1.
Cara
Menghitung Subnet Mask
Hal
pertama yang harus diketahui untuk melakukan subnetting adalah mengingat nilai
dari bit-bit Subner Mask. Nilai ini yang akan dijadikan panduan untuk proses
subnetting. Berikut adalah tabel bit-bit Subnet Mask
Tabel 1. Bit
bit Subnet Mask
Ket: Bit 1
pada subnet mask berarti mengaktifkan masking (on), sedangkan bit 0 tidak aktif
(off). Bit-bit dari IP Address yang “ditutupi” oleh bit-bit subnet mask yang
aktif dan bersesuaian akan diinterpretasikan sebagai bit network
Dengan
demikian, kemungkinan-kemungkinan subnet yang tersedia sebagai berikut:
Tabel 2.
Nilai-nilai subnet mask yang mungkin untuk subnetting
MISALKAN :
IP address :
192.168.0.150/27
Subnet mask
dalam desimal : 255.255.255.0
Subnet mask
dalam biner : 11111111.11111111.11111111.00000000
Menentukan
jumlah host persubnet rumus yang digunakan yaitu 2h-2, dimana nilai h
didapatkan dari 32 bit – (bit yang ditentukan). Seperti perhitungan bit dibawah
ini, bit yang ditentukan yaitu 27, jadi
11111111.11111111.11111111.11111111
(32 bit)
11111111.11111111.11111111.11100000
(27 bit) –
00000000.00000000.00000000.000111111(5
bit)
Untuk jumlah
host persubnet jadi 25 – 2 = 30 host persubnet
Jadi host
yang diperlukan persubnet yaitu 30 host. Untuk menentukan IP network, IP host
mana persubnet dan IP broadcast, bisa terlihat pada tabel di bawah ini:
Dari
penjelasan perhitungan di atas dapat disimpulkan untuk IP 192.168.0.150/27 :
Subnet
ke- : 4
IP
Network : 192.168.0.128
IP Host
Awal : 192.168.0.129
IP Host
Akhir : 192.168.0.158
IP Broadcast : 192.168.0.159
Jadi IP network ny adalah 192.168.0.131, IP broadcast
= 192.168.0.163,IP host dimulai dari 192.168.0.132 – 192.168.0.162. jadi
memiliki subnet 192.168.0.150 termasuk ke dalam Subnet 5.